Ketua Komisi Reformasi Polri Jimly Asshidique beserta anggotanya Otto Hasibuan, menyampaikan serta meminta bantuan kepada seluruh stakeholder serta masyarakat untuk berkontribusi dalam membangun tujuan reformasi ini.
“Banyak masukan yang kami catat, penting bagaimana mengamankan polisi dari intervensi politik dan bisnis dari luar,” ujar Jimly dikutip dari merdeka.com. Masukan tersebut dari Gerakan Nurani Bangsa (GNB) untuk membangun kepercayaan dan memperkuat Polri di masa depan.
Belanja Masalah dan Belanja Solusi
Dikatakan, Komisi Reformasi dibulan pertama akan belanja masalah terlebih dahulu. Bulan kedua sudah mulai merumuskan pilihan kebijakan yang realistis, dan yang ketiga akan merumuskan policy report yang akan diambil keputusannya oleh Bapak Presiden.
“Hal-hal yang sifatnya internal Polri itu nanti kita rekomendasikan ke internal Polri melalui Kapolri yang juga adalah anggota komisi ya,” kata Jimly dikutip dari merdeka.com.
Yang ingin didapatkan oleh Komisi Reformasi ini semua masyarakat Indonesia untuk bersatu dalam tujuan reformasi ini. “Terutama selain belanja masalah, kami juga belanja solusi,” ucap Oto anggota Komisi Reformasi.
Singgung Paparan Wakapolri
Salah satu kalimat paling nyelekit datang dari Pak Oto. Dia heran dengan paparan iternal Wakapolri yang luar biasa menurutnya, tetapi rakyat masih bisa belum percaya sama Polri. Bagi dia itu sudah menunjukkan semua program reformasi sudah beres.
“Saya kemarin mendengar paparan dari Wakapolri. Paparannya itu luar biasa. Saya melihat tidak hampir tidak ada lagi yang tidak dijalankan oleh polisi,” ujar Oto dikutip dari youtube merdeka.com.
Kenapa Rakyat Masih Belum Percaya Sepenuhnya?
“Tetapi pertanyaannya adalah kenapa masih sampai sekarang rakyat atau masyarakat belum percaya sepenuhnya kepada polisi? Inilah titik simpul ini yang mau kita cari apa yang menjadi masalah utamanya,” tambah Oto dikutip dari youtube merdeka.com
Celetukan ini jelas jadi tamparan buat internal Polri. Buat apa laporan ‘luar biasa’ kalau pada publik masih belum percaya dengan Polri.
Reporter Magang : Muhammad Naufal Syafrie
