Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, baru saja menjadi saksi kemeriahan perayaan HUT RI ke-80 dengan digelarnya Gerak Jalan 45 KM. Acara akbar ini menarik perhatian ribuan peserta dan masyarakat, menunjukkan semangat nasionalisme yang membara di Bumi Segantang Lada.
Sebanyak 125 regu berpartisipasi dalam lomba yang unik dan menantang ini, menempuh jarak 45 kilometer dari titik start di Senggarang hingga garis finish yang ikonik di Tepi Laut. Perjalanan panjang ini dimulai pada Sabtu malam, 30 Agustus, sekitar pukul 21.00 WIB, dan berakhir pada Minggu pagi, 31 Agustus, setelah menempuh waktu berjam-jam.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Tanjungpinang melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) ini tidak hanya memeriahkan hari kemerdekaan. Lomba ini juga berhasil menggerakkan roda perekonomian lokal serta mempererat tali silaturahmi antarwarga, menciptakan suasana kebersamaan yang kuat dan positif.
Antusiasme Peserta dan Dukungan Masyarakat
Partisipasi dalam Gerak Jalan 45 KM Tanjungpinang sangat beragam, melibatkan masyarakat umum dari berbagai usia, instansi pemerintah daerah dan vertikal, hingga unsur TNI dan Polri. Setiap regu menunjukkan kreativitasnya dengan berbagai seragam unik dan yel-yel penyemangat, menambah semarak suasana di sepanjang rute.
Antusiasme tidak hanya datang dari peserta, tetapi juga dari masyarakat yang memadati sepanjang pinggir jalan utama dari Senggarang hingga pusat kota. Mereka rela duduk di atas motor, mobil, bahkan lesehan di trotoar demi menyaksikan dan memberikan dukungan moral kepada para pejalan kaki yang berjuang.
Menurut Kepala Dispora Tanjungpinang, Ruli Friady, tim gerak jalan rata-rata menghabiskan waktu sekitar sembilan jam untuk mencapai garis finish. Durasi ini menunjukkan ketahanan fisik dan mental para peserta yang luar biasa dalam menuntaskan rute panjang 45 kilometer, sebuah pencapaian yang patut diacungi jempol.
Dampak Ekonomi dan Keputusan Penyelenggaraan
Penyelenggaraan Gerak Jalan 45 KM ini dinilai mampu mendorong perputaran ekonomi masyarakat secara signifikan, terutama bagi pelaku UMKM di sepanjang rute lomba. Kehadiran ribuan peserta dan penonton menciptakan peluang besar bagi pedagang makanan, minuman, dan suvenir untuk meningkatkan pendapatan mereka dalam semalam.
Ruli Friady menjelaskan bahwa keputusan untuk kembali menggelar kategori 45 kilometer tahun ini merupakan hasil rapat bersama Pemkot Tanjungpinang dan pemangku kepentingan terkait. Pertimbangan utama adalah dampak positif yang dihasilkan, baik dari sisi ekonomi lokal maupun semangat kebersamaan dan olahraga yang ingin ditumbuhkan.
Selain aspek ekonomi, panitia juga sangat memperhatikan kebutuhan spiritual peserta yang beragama Islam. Peserta diberi kesempatan untuk Shalat Subuh saat waktu ibadah tiba, menunjukkan perhatian terhadap kenyamanan dan keyakinan mereka. Sebagai bentuk apresiasi, para juara, baik juara I, II, maupun III, akan menerima hadiah berupa uang pembinaan dengan total mencapai puluhan juta rupiah, memotivasi semangat kompetisi yang sehat.
Sumber: AntaraNews