Presiden Prabowo Subianto kembali menunjuk sosok berlatar belakang militer untuk menempati posisi strategis di sektor ekonomi nasional. Letnan Jenderal TNI Djaka Budi Utama resmi diajukan sebagai calon Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, menggantikan pejabat sebelumnya, Askolani.
Djaka diketahui telah menghadap Presiden Prabowo pada Selasa (20/5) sore, ditemani oleh Bimo Wijayanto yang disebut-sebut sebagai calon Direktur Jenderal Pajak. Namun, usai pertemuan tersebut, Djaka memilih irit bicara kepada media.
Penunjukan Djaka memperpanjang daftar nama perwira aktif dan purnawirawan TNI yang mengisi jabatan strategis di bawah pemerintahan Prabowo. Tidak hanya di kementerian, sejumlah badan usaha milik negara (BUMN) strategis juga kini dipimpin oleh figur-figur berlatar militer, dengan peran besar dalam mengelola pendapatan triliunan rupiah dari berbagai sektor vital ekonomi nasional.
Dari penerimaan bea dan cukai hingga laba industri pertambangan, berikut adalah rangkuman kinerja dan potensi pendapatan dari institusi ekonomi negara yang kini berada di bawah kepemimpinan para eks dan perwira militer:
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC)-Letjen TNI Djaka Budi Utama
Pada kuartal I 2025, DJBC mencatatkan penerimaan sebesar Rp77,5 triliun, yang berkontribusi sekitar 25,7% terhadap target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Penerimaan bea keluar mengalami lonjakan signifikan, terutama dari produk sawit dan tembaga, seiring dengan kebijakan ekspor yang baru. Namun, penerimaan bea masuk mengalami penurunan, yang diharapkan dapat mencerminkan berkurangnya impor barang-barang tertentu.
PT Timah Tbk (TINS)-Purn. Kolonel Inf Restu Widiyantoro
Perusahaan tambang timah ini berhasil mencatatkan laba bersih Rp116,86 miliar pada kuartal I 2025. Kenaikan ini didorong oleh meningkatnya permintaan timah global, terutama untuk industri elektronik dan kendaraan listrik, serta terbatasnya pasokan dari negara-negara penghasil utama.
Perum Bulog-Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya
Pada tahun 2024, Bulog mencatatkan laba sebesar Rp66,12 miliar dengan pendapatan mencapai Rp60,2 triliun. Perusahaan ini berhasil melampaui target pengadaan beras nasional dan menyalurkan bantuan pangan dengan efisien, meskipun menghadapi tantangan dalam pengelolaan distribusi pangan.
MIND ID (Mining Industry Indonesia)-Purn. Marsda TNI Maroef Sjamsoeddin
Sebagai holding BUMN industri pertambangan, MIND ID mencatatkan pendapatan sebesar Rp145 triliun dalam dua tahun kiprahnya. Perusahaan ini berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional melalui proyek hilirisasi dan industrialisasi sektor pertambangan.
PT Agrinas Palma Nusantara-Purn. Letjen TNI Agus Sutomo
Sebagai bagian dari restrukturisasi sektor kelapa sawit dan konstruksi, PT Agrinas Palma Nusantara berperan dalam pengelolaan aset dan pengembangan industri kelapa sawit. Namun, informasi terkait pendapatan perusahaan ini pada tahun 2023 tidak tersedia dalam sumber yang tersedia.
